Lanjut ke konten

KISAH PILU BUDAK SEKS (JUGUN IANFU) DI BANJARMASIN

Desember 31, 2010

Oleh WAJIDI

Pada tahun 1942-1945 merupakan masa penjajahan Jepang di Indonesia. Meski masanya terbilang pendek, penjajahan Jepang telah menyisakan kepedihan yang luar bisa bagi bangsa Indonesia, tidak terkecuali bagi korban budak seks (Jugun Ianfu). Berikut sekelumit kisah penderitaan Jugun Ianfu, saat mereka di sekap tentara pendudukan Jepang di Banjarmasin, Borneo Selatan.
Balatentara Jepang ini tiba di Banjarmasin melalui dua jalan, yakni bala tentara yang berjalan kaki dari utara, yakni pasukan Angkatan Darat (Rikugun) yang berasal dari Balikpapan terus berjalan kaki, naik perahu, bersepeda, dan ada yang naik kuda menembus route Muara Uya, Tanjung, Amuntai, Barabai, Kandangan dan seterusnya mereka sampai di Banjarmasin pada tanggal 13 Februari 1942. Sedangkan pasukan yang melalui jalan laut dan mendarat di Jorong adalah yang berasal dari kesatuan Angkatan Laut (Kaigun) yang tiba Pelaihari tanggal 13 Februari 1942 dan terus ke Banjarmasin.
Beberapa waktu kemudian mulailah Jepang mendatangkan beberapa perempuan-perempuan muda atau perawan, umumnya berusia belasan tahun dari Jawa. Sebagian mereka dipekerjakan di Rumah Sakit Umum Ulin. Mereka biasa dipanggil mina-san. Sebagian lagi ditempatkan di sebuah asrama yang kini menjadi lokasi Pasar Telawang (dulu di ujung jalan Residen de Haanweg).
Sebagaimana hasil investigasi Trans7 dan diberitakan oleh Banjarmasin Post (Senin, 10 Desember 2007) disebutkan bahwa diantara mereka itu adalah R.A. Soetarbini asal Yogyakarta, Mardiyem, dan 21 perempuan muda lainnya. Mereka diasramakan di sebuah bangunan yang kini menjadi lokasi pasar Telawang. Di asrama yang disebut ian jo itulah mereka disekap sebagai budak seks atau jugun ianfu.
Perempuan-perempuan itu ditempatkan dalam bilik-bilik terpisah. Masing-masing berukuran 3×2,5 meter. Di masing-masing bilik tersedia segala perabotan seperti ranjang, kelambu, selimut, meja dan dua kursi. Ada juga gantungan baju. Di sudut kamar terdapat sebuah ruangan kecil yang hanya dibatasi kain. Mereka dibekali cairan pembersih kelamin dalam enam botol untuk mencegah mereka terjangkit penyakit sipilis.
Mengutip buku ”Momoye; Mereka Memanggilku” yang ditulis Eka Hindra, semestinya Mardiyem dan Soetarbini jadi penyanyi. Keinginan inilah yang mendorong mereka berangkat ke Borneo, ikut kelompok sandiwara keliling Pantja Soerja. Ternyata mereka ditipu. Mardiyem tak bisa melupakan perkosaan pertamanya karena sangat menyakitkan. Apalagi ia belum mengalami menstruasi. Pertama kali ia diperkosa pria brewokan, pembantu dokter yang memeriksa kesehatannya di Telawang. Hari pertama Mardiyem dipaksa melayani 6 laki-laki padahal ia sedang mengalami pendarahan hebat.
Para jugun ianfu itu harus siap melayani hasrat seks para tamu. Selain untuk melayani militer Jepang, sebagian perempuan itu sengaja didatangkan untuk melayani pejabat tertinggi Jepang di Banjarmasin, misalnya untuk Borneo Meisinbu, Kepala Kempeitai, Kepala Bank Tokyo, untuk Direktur-direktur perusahaan besar seperti Mitsubishi Kabushiki Kaisha, Toyo Menka Kabushiki Kaisha, Borneo Simboen, dan sebagainya.
Para tamu yang datang ke asrama Telawang harus terlebih dahulu membeli karcis, seperti membeli karcis bioskop. Ada perbedaan harga bagi kalangan serdadu dan perwira Jepang. Siang hari, untuk pangkat serdadu, harus membayar 2,5 yen, sementara pukul 17.00-24.00 malam harus membayar 3,5 yen. Pukul 24.00 sampai pagi untuk pangkat perwira, membayar 12,5 yen. Setiap karcis diserta satu kaputjes (kondom). Namun, bayaran itu tak pernah cair, hingga sekarang.
Kaputjes atau kondom yang dipergunakan merupakan buatan lokal yang diproduksi atas perintah militer Jepang. Untuk memenuhi keperluan orang-orang Jepang itu, maka Jepang memerintahkan memproduksi sejumlah besar kondom dari karet sebanyak 3000 sehari yang pembuatannya dilakukan oleh Lamberi Bustani atas pengawasan Jepang di pabrik Nomura milik Hitaki di Teluk Tiram, Banjarmasin (Nawawi et al, 1991).
Hari demi hari mereka melayani nafsu durjana militer Jepang. Mereka ingin berontak atau menolak melayani tapi tak ada daya. Berontak atau menolak melayani berarti celaka. Siap-siap teraniaya, atau dibunuh. Memang, dalam satu bulan, para jugun ianfu di ian jo Telawang diliburkan dua hari. Tiap tanggal 8 dan 20. Namun, upaya melarikan diri pun mustahil, karena alat transportasi dan komunikasi tidak semudah sekarang. Meminta pertolongan warga pribumi juga tidak mungkin, karena warga takut mendekati para Jugun Ianfu. Sanksi penyiksaan dan kurungan enam bulan, telah menanti bagi yang nekat.
Selain Jugun Ianfu, serdadu Jepang juga berkeliaran mencari perempuan-perempuan lacur atau memaksa perempuan-perempuan yang bersuami untuk melepaskan nafsu dengan ancaman bayonet. Kalau hal ini diketahui Kempeitai, serdadu-serdadu Jepang itu pasti dihukum berat karena dilarang mengganggu penduduk bangsa Indonesia.
Mengutip pemberitaan surat kabar Kalimantan Raya No.13 tanggal 20 Maret 1942, Waktu itu di Banjarmasin memang terdapat beberapa lokasi pelacuran, seperti di kampung Kertak Baru, Kerkhoflaan, Belakang Boom, dan Straat Belakang (Kampung Gedang-Kebon Sayur). Ketika tentara Jepang berada di Banjarmasin, maka untuk sementara waktu militer Jepang menyalurkan hasrat seks mereka di lokasi pelacuran tersebut. Akan tetapi, ketika tentara Jepang membangun asrama (Ian Jo) untuk budak seks (Jugun Ianfu) di ujung Residen de Haanweg (bekas C.F. Thile), kini pasar Simpang Telawang, maka kampung-kampung yang sudah ditentukan itu dihapuskan. Tentara Jepang kemudian meminta kampung atau lokasi pelacuran itu ditutup dan kepada penduduk setempat diminta pula memberikan anjuran atau nasihat kepada perempun lacur agar menjauhi kampung tersebut atau mendatangi tempatnya yang baru yang sudah sudah ditentukan atau disediakan tentara Jepang sebagaimana yang tersebut di atas yakni ujung Residen de Haanweg.

35 Komentar leave one →
  1. Januari 1, 2011 10:35 am

    Mengerikan sekali. Penjajahan mereka hanya beberapa tahun namun meninggalkan luka yang amat dalam. Dan bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa kekejaman tentara jepang pada waktu itu juga dirasai oleh warga korea dan cina shg nbanyak dari mereka yang masih hidup menuntut keadilan dari pemerintah jepang.

    Ada banyak kalangan yang menjadi korban, termasuk wartawan Andin Boer-ie, pimpinan redaksi Borneo Simboen di Balikpapan. Korban penyembelihan/pembantaian tentara Jepang yang terbanyak adalah di Borneo Barat (Kalimantan Barat) sekitar 20 ribu jiwa.

  2. Januari 1, 2011 2:02 pm

    KEJAM!!!… Dasar Jepang pemuja seks bebas!… (maaf, sedikit emosi nih)

    Salam sayang dari BURUNG HANTU… Cuit… Cuit… Cuit…

    Begitupula Burung hantu, jika ketemu tikus tidak ada kata ampun, langsung diterkam…nyam…nyam…nyam 😀

  3. Januari 1, 2011 9:07 pm

    Hmmmmm…sisa2sejarah masa lalu yang layak direnungkan kembali

    Sejarah dapat menjadi bahan renungan dan pelajaran bagi kita untuk menatap dan meraih kehidupan yang lebih baik..

  4. ardhan permalink
    Januari 2, 2011 8:17 am

    Sayangnya, hingga saat ini, pemerintah negeri ini tidak pernah berusaha mencari dan memulihkan mereka, membantu dan memberi secercah harapan untuk para korban seks tersebut.

    Bagaimana ini, pemerintah?

  5. Januari 3, 2011 1:07 am

    Semoga tidak pernah terulang lagi sejarah yang telah lewat.

    Ya, semoga.

  6. Januari 6, 2011 2:25 am

    😦 sadis…kejam…ugghhh…ga ada kebaikan dalam penjajahan/perang hanya membuat troma troma dan troma

    Sabar mbak…sabar mbak, ya 🙂

  7. Januari 7, 2011 1:05 am

    terima kasih kerana kongsi sejarah ini, sejarah hitam yang tidak mungkin dilupakan…semuga tidak berulang lagi

  8. ERA INDONESIA permalink
    Januari 12, 2011 12:18 am

    wkwkwkwkw sebenarnya yg paling kejam jaman sekarang wkwkwkwkw SDA HABIS SDM BUNGUL2 atau SENGAJA DIBUAT BUNGUL, FREE SEKS DIMANA MANA GKGKGKGKGK HIKS HIKS HIKS SHIKS

    • Fitria permalink
      November 10, 2012 7:52 am

      Uuy. . . Jngn asal bicra jdi org??? Ingt tdk smua manusia sprti it?? It trgntung orngnya. . . . Mulut2 org yg tdk punya pndidkn itu susah dkndalikan, , untk ap skolh tnggi2 . . Kalau omongn tdk bisa djaga?? Shrusx qm sdar n brsyukr ats pngorbnn pra phlawan dan kita hrus bisa brusha mmjukn ngra kita bkn mlecehkn smua rkyatx

  9. rach andy bawari permalink
    Januari 25, 2011 5:35 am

    perlu perenungan yang dalam , tapi berapa orang yg sempat merenung dengan baik karna banyak orang yang gak sempat baca sejarah. Dan tetap saja kembali terulang perbudakan seks dan perzinaan. Sam pai kapan hal ini dapat …ter……….atasi !!!!!!!!!!!!!!!!

    Praktik perbudakan seks dan perzinaan sudah setua umat manusia itu sendiri. Tidak bisa ditumpas habis, tapi mungkin bisa dikurangi…

  10. ray permalink
    Maret 10, 2011 6:16 am

    manusia apa panser ya? kok mirip banget sama binatang, kejam! tapi herannya budaya mereka sangat indah,

    sangat bertolak belakang, kenapa yang halus indah macam budaya mereka di jepang sono, menjadi monster kalau jauh dari leluhurnya

    Manusia monster barangkali. Jauh dari leluhur, apalagi jauh dari wanita jika kelamaan –kata orang– kerbau lewat pun terlihat cantik 😀 😀 😀

  11. Juni 16, 2011 9:00 pm

    jepang memeng negara yg gg beradab…….setelah baca crita2 dr para jugun lanfu yg ternyata perempuan
    indonesia………semakin besar kebencianq thd that country …..aq paling gg suka jika ada orang yg suka menyakiti apalagi menyiksa dan menjadikn wanita sebagai budak …..sekarang sudah waktu emansipasi wanita ………makanya temen2 cowok dikelasq gk segan2 gue hajar or tampar jika brani2 nyakitin cewk …….so bwt para kaum adam trutama alumni spenduta yg skarang …..jg pernah menyakiti apalagi mendustai hatinya ..becoz wnita has
    THE HAERT OF OCEAN….!!!!!!!! LISTEN THAT

    🙂

    • No Name permalink
      September 14, 2015 1:50 pm

      Because, no becoz ][ Heart, no haert ][ you’re so funny

  12. 2gie14rtuna permalink
    Juli 23, 2011 6:01 am

    jepang….jepenis gila kali. ga pri kemanusiaan ma wanita yg msh kecil,…. ya ALLOH semoga org2 yg menjadikan jugun ianfu mdpt balasan DUnia Akherat….terbongkar semua kebejatannya manusia2 jepang,… penjajah yg menghalalkan segala cara,..

  13. ana retno permalink
    November 6, 2011 4:59 pm

    wah dsar anjin9 tu tntara,gk pny otak sma sxali!! Syukurin negara loe kna bom at0m

  14. muhamad permalink
    Desember 23, 2011 4:35 pm

    seharusnya bangsa kita sampai kapanpun harus menuntut ke pmerintahan jepang sekarang agar pemerinthannya skrg minta maap dan bagi keluarga korban yg masih hidup diberikan kompensasi yg wajar.

  15. macbeth permalink
    Januari 4, 2012 10:32 pm

    As part of history, should be better than any kind of story to be documented with factual data and printed as a black book. No need to justify except giving clarification as in war period, must be different paramater to be evaluated. A book of history with sadnees could be become a sword than complaining with thousand words. Afterall, war is a bad condition, but it’s decision. Wish we could learn from it.

    Thanks for your comment ….

    • mochtar permalink
      Juli 22, 2012 11:32 pm

      While looking at film “FLOWER OF WAR” – remind me with this article.

  16. hakim urang banjar permalink
    Januari 6, 2012 12:18 am

    jepang itu pintar dia sangat pintar …..dia tidak seperti belanda yg menjajah kita tp kita tdk d berikan kebebasan dalam belajar…makanya kita bodoh n bayangin aja 3 abad lebih kita d jajah belanda….tp namanya penjajahan tidak enak ….jaman sekarang malahan kita d jajah orang kita sendiri .korupsi d mana2..orang kelaparan d mana2 .rakyat masih miskin…siapa yg kejam belanda,jepang atau indonesia negara kita sendiri

  17. Februari 18, 2012 7:02 pm

    Makane le q temu pndekar aliran jpang, tk jak sambung. . . . .

  18. September 25, 2012 3:32 am

    gila serem bgett untung sekarang dah merdeka jadi kaga ada yang namanya budak seks
    coba kalo belum pasti cwe” disuruh ngelayanin yang kaya begitu
    ikh seremmmmmmmmmmmm

  19. Oktober 17, 2012 4:13 am

    tak terbayang hidup d masa itu, semoga sejarah itu membuat kita lebih memanusiakan manusia

  20. Fitria permalink
    November 10, 2012 7:43 am

    Memang perjuangn para pahlawan tidak sia2. . . Mereka rela berkorban untk mmprthnkn n mmbela negra kita? Mka kita sbgai kaum muda brushalah untuk mngmbngkn negra kita bkn utk mnghncurkn pngorbanan pra pahlawn

  21. November 10, 2012 11:01 pm

    semoga tdk ada lg perang

  22. pipeh permalink
    November 14, 2012 2:15 am

    numpang copas ya………

  23. Novea permalink
    Desember 9, 2012 10:19 pm

    kasian,, saya prnh mmbca buku tentang Jugun Ianfu ini. judul x “Perawan Remaja dalam Cengkraman Militer” krngn bpk Pramoedya Ananta Toer. dari buku saya tau, mereka kebanyaknnya datang dari keluarga yg berada dan brpendidikn lhooo (zmn dlu lulusan SD jrng). byk d’antara x yg memilki gelar nama kebangsawanan sprti “Raden”. mereka sebenarnya djnjikn akn dsekolhkn kejepang dan sbgian kesingapura. tp itu cuma propaganda jepang saja.

  24. Februari 7, 2013 11:28 pm

    astafirullah sungguh terlalu

  25. April 22, 2013 11:01 pm

    Dasar Jepang memang Anjing tidak tau diri tukang perkosa

  26. Awit Putra permalink
    Oktober 15, 2013 9:42 am

    Sekarang nasip orang iraq oun sama

  27. Awit Putra permalink
    Oktober 15, 2013 9:48 am

    Bahkan orang kafir mo melebarkan sayapnya di iran.. semua negara hanya bisa melihat dan xbisa bisa membantu, hanya bersuara dan mengutuknya saja,,, apa yang kan terjadi dg dunia ini…

  28. andi rizal permalink
    Januari 15, 2014 11:18 pm

    semoga gk akan pernah terjadi lagi…dan bwt tentara jepang yg pernh melakukan pemerkosaan dapat balasan d neraka nantiya..

  29. pujangga ypkm permalink
    Maret 24, 2014 9:21 pm

    Sungguh sangat biadab,dan tidak berprikemanusiaan.

  30. Valentino rossi permalink
    Mei 4, 2014 8:30 pm

    Lu kontol jepang

  31. Cupid permalink
    Oktober 8, 2015 1:54 am

    Menurut gua malah parahan jaman sekarang dari pada jaman dulu -_- kalo jaman sekarang mah banyak cabe keliaran -,-

  32. Desember 4, 2018 6:08 pm

    thank nice infonya sangat menarik, silahkan kunjungi balik website kami http://bit.ly/2CPtuf1

Tinggalkan Balasan ke angka random Batalkan balasan