MODEL ARSITEKTUR KERATON BANJAR
Buku “Model Arsitektur Keraton Banjar, Pendekatan Model Berdasar Kajian Historis dan Arkeologis” diterbitkan oleh Pustaka Book Publisher, Yogyakarta, Desember 2010. Buku ini dikembangkan dari hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan yang berjudul “Kajian Model Arsitektur Pembangunan Keraton Banjar di Kalimantan Selatan” (Juli 2010).
Secara substansi, tim penulis berusaha mempertahankan isi dan pesan yang ingin disampaikan, namun demikian tidak dapat dihindari adanya beberapa bagian yang disesuaikan (a.l. penulisan bab) dan pengurangan (a.l menghilangkan beberapa gambar analisis serta lampiran-lampiran) yang disesuaikan dengan konsep model keraton Banjar di Teluk Selong Ulu, Martapura. Perubahan dan pengurangan telah diupayakan tidak merubah isi tulisan namun semata-mata demi kepraktisan tulisan ini.
Sejalan dengan diterbitkannya buku ini, proses mewujudkan kembali (pembangunan) keraton Banjar terus berjalan dengan beragam dinamikanya. Walaupun demikian apa yang disajikan dalam buku ini tetap sebagaimana konsep awal penelitian; yaitu mengkaji bagaimana model arsitektur keraton Banjar yang dilandasi catatan sejarah dan tinggalan arkeologis serta pertimbangan konsep pelestarian arsitektur. Untuk itu aspek lokasi dan konsep arsitektural yang dihasilkan cenderung lebih memperlihatkan konteks “akademis” yang mungkin agak berbeda jika dilihat dari konteks praksisnya.
Terakhir, tim penulis/peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak; khususnya Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan, Bupati Banjar, dan juga seluruh pihak yang terlibat dalam berbagai diskusi/ pembahasan selama proses penelitian berlangsung.
Banjarmasin, Desember 2010
Tim Penulis
(Bani Noor Muchammad, Wajidi, Naimatul Aufa, Bambang Sakti Wiku Atmojo, M. Arief Anwar)
posting tarus lah….
papadaan dari Tembilahan yang marantau ka Jambi… salam haja wan papadaan disini
Salam.
Insyaallah, mun ulun bulik ka banua ulun handak manukar, supaya kada kahabisan tolong tinggaliakan. sabuting barang. Hadirnya buku ini, makin malangkapi kajian dan pembahasan tentang budaya bangunan Banjar di samping Rumah Banjar, nang kaya buku tulisan Abah Syamsiar Seman. Untuk itu, tahniah sagan bubuhan panulis, mudah-mudahan panarbitan buku tentang Banjar kawa batarusan.
Ulun sampat jua mambaca di koran BPOSt adanya rencana dari ibu…… (ulun kada ingat) nang handak manarbitkan buku tentang rumah Banjar, kalu wai Pian tahu, tolong habari ulun.
Mun umur panjang, ulun barancana handak umpat KABOKA ke-6 di Palangka Raya, 23-24 Mei 2011. Prof. Saleh pun telah bercadang untuk ikut.
Demikian, salam dari Kedah
ini adalah momen yg saya tunggu,Kalsel merupakan propinsi yg td memiliki situs atau bahkan kraton yg asli mhgkn krn sejarah hingga kraon itu musnah,tdk seperti daerah lainnya terutama di Jawa,saya adalah putra Banjar yg tinggal selama 10 thn di Makassar,jujur saja saya berharap agar rencana pembangunan kraton Banjar akan berlangsung lancar tanpa hambatan,krn kraton itu akan menjadi ikon baru bagi masyarakat KALSEL dan khususnya Urang Banua di seluruh negeri ini..sukses buat KALSEL dan mari bersama-sama kita bahu membahu agar Urang Banua dapat bersaing dgn suku-suku lain di Indonesia
dimana saya bisa beli buku ini ya?
Wish there a palace as its the central of cultural conservation. Most of history of palace in Borneo nearly become story only as never know the fact.
Salam
Saya mahasiswi dari Universitas Pelita Harapan ingin bertanya dan mendapatkan informasi berkelanjutan tentang Arsitektur Kalimantan sehubungan dengan penggarapan tugas akhir skripsi saya.
Terima Kasih